Senin, 22 November 2010

Puasa dan Makanan

Siapa pun tak ingin menderita sakit, tak dapat disangkal bahwa KESEHATAN lebih utama daripada harta, kekayaan ataupun ketenaran. Untuk mencegah, menyembuhkan ataupun mengurangi sakit, ada bermacam cara. Dengan pengobatan modern berupa suntikan, tablet, kapsul, pil dan sebagainya. Tetapi obat-obatan modern dapat menimbulkan efek sampingan yang merugikan.

Hampir semua obat adalah racun. Anehnya akhir-akhir ini justru semakin banyak orang yang memakainya. Mengapa ? Karena mereka menginginkan pengobatan yang cepat. Mereka tidak perduli bagaimana atau mengapa mereka sakit. Menurut mereka, dengan suntikan atau minum obat-obatan maka penyakit mereka bisa sembuh. Mereka tidak menyadari bahwa kesembuhan mereka itu hanya sesaat saja, karena efek samping dari tindakan tersebut justru lebih buruk dari penyakit itu sendiri.

Sebetulnya ada cara pengobatan lain yang lebih aman, yang juga selaras dengan dalil-dalil ilmu hayat, yaitu dengan berpuasa dan makan makanan alamiah. Kehebatan dari cara ini telah dibuktikan oleh Dr. Jack Goldstein. Memang cara ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan juga kesabaran, pengetahuan, serta pengertian. Penyembuhan secara alami ini berjalan dengan lambat tetapi pasti.

Puasa sendiri tidak mengobati penyakit. Puasa memberi kesempatan pada tubuh untuk menyembuhkan diri, yaitu istirahat fisiologis. Puasa :
1.Memberi kesempatan pada organ-organ vital untuk benar-benar beristirahat.
2.Menghentikan pemasukan makanan yang akan membusuk dalam usus dan lebih jauh meracuni tubuh.
3.Melancarkan eliminasi dari sisa-sisa metabolisme.
4.Memberi kesempatan pada tubuh untuk mengatur dan menormalkan biokimia dan juga sekresi.
5.Membiarkan tubuh untuk membongkar dan memperbaiki jaringan yang sakit, endapan, dan pertumbuhan yang abnormal.
6.Memulihkan dan kemudian sel dan jaringan dan juga perasaan yang menyebabkan tubuh kelihatan lebih muda.
7.Menyebabkan penyimpanan dan penggalian energi.
8.Meningkatkan kemampuan dalam pencernaan dana asimilasi (absorbsi dan penggunaan makanan dalam jaringan).
9.Menjernihkan dan menajamkan pikiran.
10.Memperbaiki fungsi seluruh tubuh.
Pekerjaan, kebiasaan, dan lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan kita. Kita harus dapat menahan emosi, kemarahan, dan hal-hal negatif lainnya. Kita harus berfikir secara positif, kita harus ramah, simpatik, mengasihi sesama, dan tidak egois. Kita harus merawat tubuh kita seperti merawat sebuah candi agung. Kita seharusnya memujanya dengan kagum dan hormat, bukan merusak atau meracuninya. Kita harus mencintai diri kita terlebih dahulu, baru dapat mencintai orang lain. Tetapi, untuk mencintai diri kita sendiri, kita harus sepaham dengan pendapat Socrates : “Know thyself” (Ketahuilah diri anda sendiri).

Benyamin Franklin, “Orang yang mengetahui dan menyadari kebobrokan obat-obatan adalah seorang dokter yang baik”. Juga, “Perut yang penuh adalah sumber segala kemalangan.” Akhirnya “Semakin banyak makan, semakin besar kemungkinan penyakit yang timbul. Semakin banyak obat-obatan, semakin kecil kemungkinan untuk sembuh.”

Goldestein, Jack. Puasa dan Makan untuk Kesehatan dan Mencegah Penyakit cetakan kedua. 1998. Semarang : Penerbit Dahara Prize

Tidak ada komentar:

Posting Komentar