Kamis, 18 November 2010

Mahasiswa, RUU Keperawatan ???

Mari kita flashback kembali akan realita suara lantang mahasiswa disetiap sudut kampus, menyuarakan sebuah ketidakberpihakan untuk memperjuangkan sebuah nilai. Fenomena ini juga tak luput mengiringi loker-loker kerja mahasiswa keperawatan untuk mensetting berbagai grand design pengkawalan penggolan RUU Keperawatan, dari yang bersifat lunak hingga sangat keras seperti pembuatan pamflet, penyebaran poster, pembuatan tulisan di media massa, diskusi-diskusi politik, lobi, dialog, petisi, mimbar bebas, pawai dikampus, hingga aksi turun kejalan. Hal tersebut dilakukan bukan karena bukan pilihan karena mereka telah melihat sinyal adanya nilai- nilai “ suci (baca; ideal) dan bahkan “universial’ yang tidak berpihak kepada rakyat.
Bila kita lihat selintas akan kepentingan dari RUU Keperawatan, mungkin belum saatnya mahasiswa turut menyuarakan suara lantang akan keinginan penggolan RUU Keperawatan karena kebanyakan substansi isi dari RUU Keperawatan hanya ditujukan untuk melindungi profesi . Apalagi saat ini RUU Keperawatan sudah masuk sepenuhnya ke wilayah politik yang sangat rentan terhadap posisi mahasiswa sebagai sosok yang netralitas sehingga secara tidak langsung RUU Keperawatan telah menggiring mahasiswa untuk memainkan politik praktis. Selain itu, kuantitas massa mahasiswa yang besar di masyarakat merupakan investasi yang menjanjikan bagi para ELIT POLITIK, sehingga mereka berlomba-lomba memasang pelet yang paling ampuh untuk menarik dukungan dari para mahasiswa dan salah satunya dengan menjadikan RUU Keperawatan sebagai kendaraan politiknya menuju kursi penguasa. Tentu saja ini akan dijadikan semacam placebo bagi mahasiswa yang belum memiliki kemantapan moral intelektual ( baca: idealis ).
Akan tetapi, alasan-alasan tersebut bukanlah hal yang tepat untuk kita angkat kepermukaan, apalagi harus diam dalam melakukan pengkawalan penggolan RUU Keperawatan ini karena itu hanyalah pemantik keraguan dalam pergerakan. Dan seyogyanya, RUU Keperawatan ini pun akan bersinggungan dengan sistem pendidikan yang saat ini kita enyam.Disini kita akan memainkan peranan kita sebagai social control dan berkelibat dalam politik akademis, mensetting situasi tersebut menjadi idealis tapi tetap realistis. Mahasiswa dengan fleksibilitas bergerak yang tinggi, mampu menembus benteng elit pemerintahan serta masuk dalam ruang segala arah dengan tetap berdampingan mesra dengan rakyat. Setidaknya, ada Beberapa alasan yang mengharuskan kita untuk tetap melakukan pengkawalan penggolan RUU Keperawatan bila kita tinjau dari peranan mahasiswa yaitu:
1. Mahasiswa punya peran sebagai iron stock, dimana dengan kompetensinya, mahasiswalah yang akan melanjutkan tugas pelayanan profesi keperawatan. Mahasiswa adalah aktor yang secara basis pendidikan adalah generasi terdidik yang disiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan
2. Agent of Change. Dengan visinya dalam koridor moral intelektual, mahasiswa punya peran untuk membawa perubahan bagi profesi kearah yang lebih baik. Mahasiswa siap menjadi apa saja untuk memperjuangkan suatu tatanan kehidupan yang idealbukan untuk kepentingan individual.
3. Social control. Dengan posisi netralitasnya serta nilai yang dianutnya, mahasiswa mampu menerobos benteng elit trias pemerintahan dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepada kepentingan rakyat . Mahasiswa dengan urgensitas gerakannya harus menjadi global player dalam mempengaruhi dan mengarahkan politik kebijakan nasional Indonesia bahkan internasional.

Ketiga hal tersebut hanyalah beberapa alasan saja yang dikerucutkan, karena masih banyak alasan-alasan lain yang menjawab mengapa mahasiswa harus turut bergerak dalam pengkawalan pengesahan RUU Keperawatan.
Kesadaran akan cita-cita besar profesi keperawatan dan tanggung jawab terhadapnya pun telah menjadi modal dasar mahasiswa keperawatan untuk mulai bergerak melihatkan taringnya. Kepeloporan mahasiswa Indonesia dalam mengusung agenda perubahan sosial politik juga telah memberikan motivasi dan ruang yang kondusif bagi mahasiswa keperawatan untuk merapatkan barisan. Sehingga tiada kata yang beda selain melafazkan semangat pergerakan ini untuk bersama mensukseskan pengkawalan penggolan RUU Keperawatan.
Yakinlah rekan – rekanku…Selalu, dalam peristiwa-peristiwa besar hanya sedikit orang-orang yang menggerakannya. Merekalah para pelaku sejarah, merekalah yang sadar akan skenario cerita dan merekalah yang mampu melihat akhir dari suatu proses, maka merekalah yang mampu memutar biduk pergerakan ini. Dan kita adalah mereka!
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP KEPERAWATAN INDONESIA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!


*Dirjen Kastrad ILMIKI Periode 2009- 2011
Email : when2_ners@ymail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar